Jumat, 21 Maret 2014

Perbedaan dan Plus Minus Baterai Smartphone Removable vs Non-Removable

Gambar baterai smartphone.

Pada zaman sekarang, kehidupan Kita hampir tidak dapat terlepas dari yang namanya smartphone, banyak pabrikan yang terus menggenjot produksinya, dimana smartphone-smartphone tersebut menggunakan berbagai macam sistem operasi dalam pengoperasiannya, seperti diantaranya: IOS (Apple), Android (Sony, Samsung, LG, HTC), BlackBerry, Windows Phone (Nokia), dll. Akan tetapi dari semuanya itu, ada salah satu komponen pendukung utama yang tidak kalah pentingnya dari sistem operasi itu sendiri, yakni baterai. Baterai itu sendiri berfungsi sebagai sumber daya utama agar sebuah smartphone dapat beroperasi secara sempurna.

Untuk itulah, dalam topik bahasan kali ini, Saya khusus mengupas jenis baterai dilihat dari sisi kebisaannya, yaitu antara yang bisa dengan mudah dilepas dari smartphone alias removable dibandingkan dengan yang sulit dilepas dari smartphone alias non-removable. Langsung saja Saya jelaskan dibawah ini:
1. Baterai Removable
1.1. Kelebihannya:
Jikalau Anda berpergian jauh dan memakan waktu yang cukup lama, Anda dapat membawa baterai cadangan, yang dengan mudahnya untuk dipasangkan jikalau perlu. Disamping itu, jika suatu saat ada kerusakan maupun drop, maka Anda tidak akan kesulitan untuk memperbaikinya, Anda tinggal beli lalu pasang. Jikalau smartphone Anda mengalami hang atau error, Anda tinggal lepas baterai, langsung kembali dalam keadaan normal kembali.
1.2. Kekurangannya:
Pada umumnya baterai jenis ini menggunakan bahan dari Lithium Ion atau biasa disingkat dengan Li-Ion, kelemahan baterai ini adalah pada kemampuan kalibrasi nya yang rendah dan juga lebih memakan tempat, juga daya tahan atau life cycle nya cenderung pendek (dibanding dengan Lithium Polymer bisa separuhnya saja).


2. Baterai Non-removable
2.1. Kelebihannya:
Meskipun Anda tidak bisa langsung melepas baterai sendiri (melainkan harus lewat teknisi), untuk mengatasi smartphone yang hang atau error, Anda dapat memakai cara dengan menahan tombol power dalam waktu yang cukup lama, misalnya sekitar 20-30 detik, hingga smartphone Anda restart, atau bisa juga dengan menggunakan kombinasi beberapa tombol (tergantung merk smartphone), seperti menekan tombol power dibarengi dengan tombol volume bawah. Disamping itu, baterai jenis ini pada umumnya menggunakan bahan Lithium Polymer atau biasa disingkat Li-Po, yang mana memiliki life cycle dua kali lipat lebih lama dibanding Li-Ion dan memiliki kemampuan kalibrasi yang sangat baik dan akurat, juga memiliki bentuk yang ringkas dan tidak makan tempat banyak.
2.2. Kekurangannya:
Jikalau ada rusaknya, Anda tidak bisa langsung menggantinya sendiri, melainkan harus dibawa ke service center untuk diganti dengan yang baru oleh teknisi yang berpengalaman. Juga Anda tidak bisa membawa baterai cadangan untuk menggantinya langsung ditengah perjalanan.

Saya sangat senang jikalau Anda berkenan memberikan komentar tentang artikel ini.

9 komentar:

  1. Makasih infonya gan.ditunggu follow baliknya ya...thanks

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas komentar positif dari Saudara Febri.

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Terima kasih atas komentar positif dari Saudara w4nd1, hal ini makin memacu Saya dalam berbagi info seputar android.

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf, komentar nya tidak sengaja terhapus. Tentang harga relatif, paling ga sekitar 300rb an..

      Hapus
  5. Terima kasih atas komentar dari Saudara Catur Saras...

    BalasHapus
  6. Bener gak gan klo battre sering di masukin ke freezer bisa memperpanjang umur battre??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas pernyataan dari Saudara apung prayoga.

      Hapus